Kopi “Putri Wilis” begitulah Sudiro menamai produknya. Kopi “Putri Wilis” ini berasal dari lahan kebun kopi yang dikelola secara organik sejak tiga tahun lalu. Produksi dilakukan secara tradisonal salah satunya menggunakan arang dari kayu. Namun proses ini lah yang menjadikan rasa Kopi “Putri Wilis” ini bercita rasa khas yang membedakan dengan rasa kopi tempat lain.
Sudiro menuturkan Jumat ( 29/8 ) semua proses produksi kopi mulai dari pengolahan sampai pemasaran masih dilakukan secara sederhana. Tempat pengolahannya pun dilakukan di sebuah lahan sekitar tempat tinggal Sudiro dengan dibantu kurang lebih 5 orang karyawan mulai dari pengolahan sampai pemasarannya. Rata-rata dalam 1 minggu Sudiro mampu menghasilkan 30 kg bubuk kopi yang siap untuk dipasarkan.

Produk Kopi “Putri Wilis” ini tersedia dengan beberapa kemasan antara lain kemasan 250 gram, 150 gram, dan kemasan sachet atau rentengan ataupun curah. Harga jual pun bervariasi sesuai dengan kemasannya, misalnya untuk kemasan 150 gram dibanderol Rp. 12.500 per bungkusnya. Pada umumnya penjualan untuk menyuplai warung-warung kopi di wilayah Kediri dan sekitarnya. Namun pemasaran Kopi “Putri Wilis” ini pun sudah mulai merambah ke pasar swalayan di wilayah Kediri dan sekitarnya.
Bagi Anda para penikmat kopi “Putri Wilis” menawarkan citra rasa yang menggugah selera dan lembut di lidah. Anda tertarik silahkan membeli di pusat-pusat perbelanjaan di Kediri dan sekitarnya atau langsung ke pabriknya di Dusun Besuki. Rasanya tidak lengkap jika mengunjungi Wana Wisata Besuki kalau tidak membeli Kopi “Putri Wilis” sebagai oleh-oleh nya.(kominfo)
sumber : www.kedirikab.go.id
sumber : www.kedirikab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar